Senin, April 07, 2008

Tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah (TQN)

TQN merupakan gabungan dua tarekat yang terkenal dalam dunia islam yaitu tarekat Qadiriyyah dan Naqsabandiyyah. Keduanya adalah tarekat besar di dunia. Tarekat Qadiriyyah didirikan oleh Syekh Abdul Qodir Jailani (W 561 H /1166 M), sedang tarekat Naqsabandiyyah oleh Syekh Baha'uddin Naqsbandiyyah al Bukhary (W 791 H/1389 M).

Kedua tarekat ini berbeda dan masing-masing mempunyai keunikan. Penggabungan keduanya ini didasari oleh berbagai elemen ajarannya dan pengalaman dalam sejarah perkembangannya. Tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah (TQN) adalah tarekat terbesar yang berkembang di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan salah satu pusat penyebarannya yaitu di Pondok Pesantren Suryalaya, Jawa Barat.

Kini anggotanya berjuta orang, tersebar di seluru pelosok tanah air dan di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura dan Brunei DarussalamAsal Usul TQN



Menurut Dhofier, Tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah yang terkenal di Jawa itu didirikan oleh Syekh Ahmad Khatib Sambas, yang menurut Snouck Hourgrounje, adalah seorang tokoh tarekat Qadiriyyah yang berpusat di Mekah pada abad ke-19 M, murid-murid Syekh Ahmad Khatib Sambas yang berasal dari Jawa dan Madura setelah pulang ke tanah air menjadi penyebar Tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah (TQN) yang sampai sekarang terus berkembang pesat. Menelusuri sejarah perkembangan Tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah di Dunia Islam merupakan suatu pekerjaan yang tidak mungkin karena tidak dikenalnya jenis tarekat tersebut. Namun, kehadiran jenis tarekat tersebut di Indonesia tentu tidak terlepas dari sejarah perkembangan kedua tarekat yang digabungkan itu, yaitu Tarekat Qadiriyyah dan Tarekat Naqsabandiyyah. Kedua Tarekat tersebut merupakan dua tarekat besar di Dunia Islam.

Tarekat Qadiriyyah didirikan oleh Syekh 'Abdul al-Qadir al-Jaelani (W 561 H/1166 M) dan Tarekat Naqsabandiyyah didirikan oleh Syekh Baha'uddin al-Naqsyabandi al-Bukhary (W 791 H/1389 M) kedua tarekat tersebut menyebar ke berbagai negeri Islam sampai ke Arabia dan mempunyai pusat penyebarannya di kota Mekkah, tanah suci umat Islam. Dari sinilah berpangkal terjadinya penggabungan kedua tarekat tersebut sebagaimana yang dikenal di Indonesia. Dengan pemaparan ini, diharapkan bisa diketahui kebesaran kedua tarekat tersebut dalam sejarah perkembangan tasawuf Islam dan perannya yang tidak kecil dalam pelbagai bidang di Dunia Islam. Dengan itu dapat dipahami betapa arti kehadiran tarekat yang bernama Tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah di Indonesia dan perannya yang besar dalam pembangunan nasional dewasa ini, terutama dalam pembangunan manusia seutuhnya. Source :http://aqabah.qalbu.net/?go=back

16 komentar:

Anonim mengatakan...

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the OLED, I hope you enjoy. The address is http://oled-brasil.blogspot.com. A hug.

Anonim mengatakan...

Alhamdulillah kita beruntung sebagai ikhwan TQN Suryalaya :)

Wafa mengatakan...

semoga Allah Swt memberikan kekuatan pada kita untuk istoqomah dlm mengamalkanya...

Anonim mengatakan...

Ya, saya sekarang inget kang Wafa. Tadi juga saya abis dari rumah pak Ahdi, ikutan ngetik. abis belum punya komputer sih

Anonim mengatakan...

Tadi itu Jajang di Suryalaya lho. jajanggunawan.wordpress.com. Eh, Subhan juga ada nih, lagi ngecek email

Anonim mengatakan...

Assalam...
postingkan terus berita tentang apa-apa yang menyangkut TQN dunk!!! Biar kita jadi lebih tahu makna sebenarnya dari TQN.
Wassalam... Haturnuhun

elfan mengatakan...

Karena saking banyaknya aliran tashawuf atau tarekat, jadi saya bingung. Ya saya pilih konsep IHSAN sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yakni tentang Islam, iman dan ihsan saja, Ihsan, sekurang-kurangnya Allah SWT pasti melihat hamba-Nya, manusia. Insya Allah agar saya menjadi hamba-Nya yang MUHSIN.

asep setiawan mengatakan...

subhanaloh mudah2an kita menjadi ikhwan yg istikomah, amiiin...

Anonim mengatakan...

Salam kenal. Semoga Allah selalu bersama kita. Amin.

Anonim mengatakan...

Asslmkm wr. wb

Bagi ikhwan yang berdomisili disekitar Depok, Kami mengadakan Manakiban sebulan sekali tepatnya setiap jum'at malam sabtu diatas tanggal 20 di YBU, Jl. Proklamasi Blok F No. 9 Depok II Timur. Bila ada yang berdomisili di Depok Ditunggu kedatangannya.

Wasssalm

panawangankota mengatakan...

indahnya zikir ala TQN subhanalloh

Unknown mengatakan...

terima kasih ya ALLAH,telah kau pertemukan aku dg guru mursyd.semoga ALLAH berikan aku kemampuan,kemauan & ketetapan tuk melaksanya hingg aku tu2p usia,amin

Anonim mengatakan...

ketika segelintir orang memelintir keagungan tasawuf, maka kita kembali ke Tanbih: "Ulah medal sila upama ka panah" -Tetaplah istiqomah beramal sekalipun orang2 meremehkan". toh< kita ibadah bukan untuk mereka, tapi hanya satu :"Ilaahi anta maqshudii wa ridlooka mathluubii a'thinii mahabbataka wa ma'rifataka". sujud syukur kami pada-Mu Yaa Robb! Engkau pertemukan kami dengan Mursyid Kamil Mukammil.

Anonim mengatakan...

apa kbar ikhwan ma akhwan

baik kan

semoga kita diberi karomah al mursyid

Anonim mengatakan...

lembutkan hati yang keras ini bagaikan batu yang bolong karna ditetesi oleh air, dengan metode berdzikir ala TQN ini membuat hati saya menjadi nyaman, terima kasih :)

Anonim mengatakan...

orang yang sudah lama bertoriqotan mestinya hatinya semakin lemes dalam artian lebinh banyak ingat tuhannya daripada yang lain sehingga tidak mudah marah , tidak menuruti nafsu jelek , tidak suka memfitnah sehingga bisa menilai siapa mursid penerus abah anom yang shoheh

Posting Komentar