Betapapun sukses besar telah kita raih dalam hidup ini, semua itu hanya dapat terjadi karena dukungan orang lain, khususnya keduaorang tua yang telah mendidik dan membesarkan kita.
Saya teringat sebuah pesan yang disampaikan oleh penceramah ketika saya dan istri menikah:
“Isterimu memang cantik, setia, dan penuh perhatian terhadapmu. Suamimu memang ganteng, berpenghasilan dan sangat sayang padamu. Tapi ingat, secantik-cantik isterimu dia bisa menjadi bekas isterimu. Seganteng-ganteng suamimu dia bisa menjadi bekas suamimu. Tapi ayah dan ibumu, apapun dan bagaimanapun keadaan mereka, mereka tak akan pernah bisa menjadi bekas ayah atau bekas ibumu!”
Artinya, betapapun kita dengan suami/isteri kita sangat saling mencintai, janganlah kecintaan itu menghalangi bakti kita terhadap kedua orang tua. Kenang dan ingatlah selalu jasa mereka. Saya mengalami dan sering menyaksikan, ketika seorang anak datang membawa hadiah untuk ibunya, apa kata sang ibu? “Sudahlah, saya sudah puas merasakan bermacam-macam nikmat dalam hidup saya sejak muda. Sekarang kamu urus saja anak isterimu dengan baik”.
Jawaban itu bukan berarti ibu menolak pemberian sang anak, tapi ia mengucapkannya karena ia tidak pernah berharap jasa-jasanya akan dibalas. Ia telah rela melakukan semua yang terbaik untuk anak-anaknya. Ia tidak berfikir untuk dirinya lagi. Ketika disorongkan hadiah kepadanya, ia justeru berkata: “Untuk cucuku saja” atau “Apakah cucuku sudah kebagian?” Bayangkan, ia lanjutkan cintanya kepada anak-anak kita, padahal dari kita ia belum mendapatkan balasan yang layak.
Sudah sejauh manakah ekspresi cinta kita kepada kedua orang tua…?
Ditulis Oleh Ust. Wahfiudin
source: http://www.radix.co.id
Lancar Cuap-cuap di Muka Umum dalam Dua Hari
3 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar